Kasus yang menimpa wisatawan asal Brasil, Juliana Marins, di Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Nusa Tenggara Barat, tengah menyita perhatian internasional. Pemerintah Brasil bahkan menyatakan siap menggugat secara diplomatik jika pihak Indonesia tidak memberikan klarifikasi yang memadai.

Juliana, seorang travel influencer, mengaku mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari petugas TNGR saat mendaki Gunung Rinjani akhir Juni lalu. Dalam unggahan media sosialnya yang viral, ia mengaku dipaksa membayar biaya tambahan yang tidak tercantum di peraturan resmi dan mendapatkan perlakuan kasar saat menolak.

Pemerintah Brasil melalui Kementerian Luar Negeri langsung bereaksi. Mereka mengirimkan nota diplomatik kepada Kedutaan Besar Indonesia di Brasília slot bet 200k dan menuntut penjelasan resmi atas perlakuan terhadap warganya.

Menanggapi hal tersebut, pihak TNGR akhirnya angkat bicara. Kepala Balai TNGR, Irwan Saputra, membantah tuduhan pemerasan dan menyatakan bahwa petugas hanya menjalankan prosedur sesuai ketentuan. “Kami sudah mengantongi bukti bahwa seluruh biaya yang dikenakan sesuai tarif resmi. Tidak ada pungutan liar,” tegas Irwan dalam konferensi pers, Kamis (4/7).

Irwan juga menyebut bahwa pihaknya sedang mengumpulkan kronologi lengkap serta keterangan saksi untuk diserahkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). “Kami terbuka terhadap audit dan penyelidikan. Ini menyangkut citra pariwisata Indonesia,” tambahnya.

Meski demikian, pemerintah Indonesia belum memberikan pernyataan resmi melalui jalur diplomatik. KLHK disebut tengah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk menangani polemik ini secara hati-hati dan terukur.

Kasus ini menjadi sorotan penting, terutama terkait transparansi pengelolaan destinasi wisata dan perlakuan terhadap wisatawan asing

By admin