pemberontak-suriah-kuasai-hama-langkah-strategis-menuju-penggulingan-bashar-al-assad

scottsdalegolftrips – Pemberontak Suriah berhasil merebut kota kunci Hama pada Kamis, 5 Desember 2024, setelah serangan kilat yang memberikan kemenangan besar bagi mereka. Kota Hama, yang strategis terletak di antara Aleppo dan Damaskus, kini sepenuhnya berada di bawah kendali pemberontak.

Perebutan kota Hama ini merupakan pukulan telak bagi Presiden Bashar al-Assad dan sekutu-sekutunya dari Rusia dan Iran. Pasukan pemerintah Suriah mengakui kehilangan kendali atas kota tersebut dan menarik pasukannya ke luar kota untuk melindungi warga sipil dan mencegah pertempuran di dalam kota.

Pemimpin kelompok pemberontak, Abu Mohammed al-Jolani, mengumumkan kemenangan mereka dan menyatakan bahwa tujuan dari serangan ini adalah untuk menggulingkan pemerintahan Assad. “Ketika kita berbicara tentang tujuan, tujuan revolusi tetaplah menggulingkan rezim ini. Merupakan hak kami untuk menggunakan semua cara yang tersedia untuk mencapai tujuan itu,” kata al-Jolani dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh CNN.

Pemberontak yang terdiri dari kombatan kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan Tentara Nasional Suriah yang didukung Turki, telah mengambil alih sejumlah kota, termasuk Ar Rastan, dalam perjalanan menuju Homs, kota terbesar ketiga di Suriah slot jepang. Mereka juga berhasil menguasai penjara pusat Hama dan membebaskan para tahanan, serta mengambil alih bandara militer di daerah tersebut yang awalnya digunakan pasukan pemerintah untuk melancarkan serangan ke basis pemberontak.

pemberontak-suriah-kuasai-hama-langkah-strategis-menuju-penggulingan-bashar-al-assad

Jatuhnya Hama dan Aleppo dalam waktu singkat menunjukkan betapa terdesaknya pasukan Assad. Sekutu-sekutu Assad, termasuk Rusia dan Iran, saat ini sedang sibuk dengan masalah internal mereka sendiri. Rusia fokus pada perang di Ukraina, sementara Iran menghadapi serangan udara Israel yang meningkat di wilayah Suriah.

Pemberontak kini bersiap untuk terus bergerak ke selatan menuju Homs, yang jika jatuh akan memutus akses Damaskus ke wilayah pesisir yang menjadi basis pendukung Assad dari kalangan minoritas Alawi. Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, melaporkan eksodus massal dari kota Homs oleh anggota komunitas minoritas Alawite pimpinan Assad.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa setidaknya 370.000 orang telah mengungsi akibat pertempuran tersebut, termasuk 100.000 orang yang meninggalkan rumah mereka lebih dari satu kali2. Kementerian Luar Negeri RI telah menetapkan status siaga satu di sejumlah wilayah konflik Suriah dan menyiapkan rencana kontingensi bagi warga negara Indonesia (WNI).

Dengan jatuhnya Hama dan Aleppo, serta persiapan untuk menyerang Homs, pemberontak Suriah semakin mendekati tujuan mereka untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Konflik di Suriah yang telah berlangsung sejak 2011 ini kembali memanas dan menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut12

By admin